Ahad 29 Jun 2014 16:12 WIB

Selamat Hari Keluarga Nasional 2014

Kepala BKKBN Fasli Jalal
Foto: Prayogi/Republika
Kepala BKKBN Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengucapkan selamat hari keluarga nasional (harganas) kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Hari ini merupakan hari keluarga nasional yang selalu diperingati masyarakat Indonesia setiap tanggal 29 Juni," katanya di Jakarta, Ahad (29/6).

Dia menjelaskan, meski biasanya diperingati setiap tanggal 29 Juni, namun puncak peringatan harganas tahun 2014 telah berlangsung pada 14 Juni lalu di Surabaya.

Dia?mengatakan puncak peringatan harganas 2014 dimajukan pada 14 Juni lalu karena berbagai pertimbangan.

"Peringatan harganas tahun ini berbarengan dengan hiruk pikuk pemilihan presiden dan Bulan Suci Ramadhan," katanya.

Meski demikian, kata Fasli, yang terpenting adalah melalui harganas, pemerintah ingin mengingatkan kepada masyarakat mengenai arti penting keluarga.

Dia menjelaskan, akhir-akhir ini banyak permasalahan yang terjadi dalam keluarga misalnya kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka perceraian, penyalahgunaan narkoba, seks bebas di kalangan remaja dan lain sebagainya.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, BKKBN, kata dia, mengajak seluruh keluarga untuk melakukan beberapa hal.

"Pertama, memperkuat kembali pelaksanaan delapan fungsi keluarga yaitu fungsi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan budaya, ekonomi dan lingkungan," katanya.

Selain itu, menata kembali manajemen keluarga dimana konsep dasarnya adalah merencanakan keluarga dengan sebaik-baiknya mulai dari kapan menikah, kapan punya anak, berapa jumlah anak yang diinginkan hingga kapan berhenti melahirkan.

Yang terakhir, kata dia, terkait dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi. "Jumlah penduduk yang besar bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan," katanya.

Karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas penduduk dan keluarga melalui program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. "Peran keluarga menjadi sangat penting untuk mengubah peradaban bangsa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement