Selasa 01 Jul 2014 16:33 WIB

Selamat Ulang Tahun, Polri

Lambang Polri (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Lambang Polri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Melalui akun Twitternya, @SBYudhoyono, Selasa (1/7), Presiden SBY meminta Polri untuk terus mengayomi dan melayani masyarakat.

"Selamat HUT ke-68 Polri, teruslah membangun diri untuk tegakkan hukum, pelihara keamanan serta mengayomi & melayani masyarakat,” tulisnya.

Selain menyampaikan ucapan selamat melalui akun twitternya, Presiden SBY pun pada Selasa (1/7) sore nanti, juga akan  menghadiri syukuran HUT ke-68 Bhayangkara sekaligus buka puasa bersama dengan keluarga besar Polri di auditorium STIK-PTIK di Jl. Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/6), mengatakan peringatan HUT Polri kali ini dilakukan dengan sangat sederhana. Alasannya, agar tidak mengganggu konsentrasi aparat dalam pengamanan pemilu Presiden (Pilpres).

Ia menyebutkan, kesederhanaan peringatan ini, seiring dengan tema HUT Polri yaitu: ”Sinergitas Polisional Proaktif Guna Mewujudkan Kamdagri Yang Mantap Dalam Rangka Sukseskan Pengamanan Pemilu 2014 dan Keberlanjutan Pembangunan Nasional.”

Berbeda dengan tahun lalu,  Presiden SBY Jadi Inspektur Upacara HUT Bhayangkaradi Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. Tahun ini, upacara HUT dilakukan dengan inspektur Kapolri Jendral Sutarman, di lapangan Bhaayangkara, Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (1/7) pagi.

Pada acara peringatan HUT itu, Kapolri akan memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada dua orang anggota Polri termuda, sebagai tanda syukur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement