Selasa 01 Jul 2014 21:00 WIB

Presiden Minta Polri Dukung Presiden Terpilih

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Kepolisian Republik Indonesia mesti mendukung sepenuhnya siapapun sosok yang terpilih menjadi presiden hasil dari pemilihan umum tahun 2014.

"Setelah Pilpres, mari kita dukung siapapun beliau yang terpilih nanti," kata Presiden dalam acara syukuran Hari Bhayangkara ke-68 Tahun 2014 dan Buka Puasa Bersama dengan Presiden RI di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Selasa (1/7).

Menurut Presiden Yudhoyono dengan adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk Polri maka diharapkan juga akan menunjang kepemimpinan presiden mendatang.

SBY juga mengemukakan kehadirannya dalam acara syukuran Hari Bhayangkara ke-68 merupakan yang terakhir yang dihadirinya dalam kapasitas sebagai Presiden Republik Indonesia.

Ia mengemukakan dalam jangka waktu 3,5 bulan mendatang, bangsa Indonesia akan memiliki pemimpin baru. Sedangkan dirinya, ujar SBY, akan kembali ke masyarakat .

"Mudah-mudahan (bila tidak lagi menjabat sebagai Presiden) saya saat mengemudi tidak lupa membawa SIM," selorohnya yang disambut tawa peserta syukuran.

Presiden juga menginginkan personil Polri juga tetap menjaga integritas dan kepribadian karena hal tersebut merupakan faktor yang sangat menentukan.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan Pemilu 2014 merupakan peristiwa demokrasi yang sanat menentukan karena menentukan keberlanjutan pemerintahan.

"Polri berkomitmen tetap bersikap netral dan mengawal agar pemilu tetap berjalan tertib, aman, dan demokratis," katanya.

Kapolri juga memastikan pihaknya pasti akan mendukung presiden terpilih agar dapat melanjutkan pembangunan yang telah dirintis dengan baik oleh pendahulunya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement