REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di dekat bus angkatan udara Afghanistan di ibukota Kabul, Rabu (2/7). Petugas keamanan mengatakan delapan personel militer tewas dan 13 lainnya terluka.
Kementerian Pertahanan telah mengonfirmasi jumlah korban tewas itu. Jenderal Kadamshah Shahim mengatakan pelaku berhasil dihentikan sebelum dia bisa memasuki bus sehingga jumlah korban tewas yang lebih banyak bisa dihindari.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara Zabihullah Mujahid membenarkan bus angkatan udara adalah target.
Serangan itu terjadi di saat Afghanistan sedang berjuang memasuki transisi demokrasi. Kandidat presiden Abdullah Abdullah memenangkan putaran pertama pemilu pada 5 April. Dia mengatakan pendukung rivalnya mantan Menteri Keuangan Ashraf Ghani Ahmadzai mencoba mencurangi pemilu.