REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Alquran (BWA) rencanakan program Kapal Jelajah Pulau Terpencil Nusantara (Kapal Jelajah PTN). Program ini akan mengantarkan ribuan Alquran dan bantuan lainnya ke pulau-pulau terpencil di seluruh Indonesia.
Kapal Jelajah PTN dimulai dengan pembuatan kapal berkapasitas 15 ton. Pengerjaan kapal dilakukan di PT Carita Boat Indonesia (CBI), Tanjung Burung, Tangerang, Banten. Saat ini pengerjaan kapal menurut CEO-Founder BWA Heru Binawan sudah mencapai 50 persen. Pengerjaan kapal menelan biaya hingga Rp 1,8 miliar.
“Sembari mengantarkan Alquran kita juga akan melihat apa kebutuhan masyarakat didaerah yang kita kunjungi. Kalau kesulitan air bersih kita akan penuhi dengan teknologi yang kita siapkan atau kebutuhan lainnya,” ujarnya kepada ROL, Rabu (2/7).
Setelah pengerjaan kapal rampung, BWA lantas akan memulai ekspedisinya. Ada enam ekspedisi yang disiapkan BWA.
Ekspedisi tambah Heru akan dimulai dengan mengunjungi Kepulauan Seribu, Banten dan Lampung Selat Sunda. Dilanjutkan dengan ekspedisi kedua menyambangi Pulau Selat Malaka sampai Natuna, Riau. Di ekspedisi ketiga kapal akan menyin ggahi Pulau Jawa dan Bali. Kelima ke wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Perjalanan berakhir di Maluku hingga Maluku Utara.
“Butuh tiga tahun untuk menyelesaikan enam ekspedisi. Sudah selesai akan kita evaluasi apakah proyek ini dilanjutkan atau kapalnya kita serahkan ke nelayan yang membutuhkan,” katanya.
Proyek ini dibuat lantaran BWA masih melihat banyaknya pulau-pulau di Indonesia yang belum tersentuh bantuan publik. “Padahal kondisi mereka disana lebih berat dari pada mereka yang tinggal di kota,” tambahnya.