Kamis 03 Jul 2014 23:45 WIB

Ibu Hamil Dites HIV dan AIDS, 14 Orang Positif

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Maman Sudiaman
Positif mengidap HIV (ilustrasi)
Positif mengidap HIV (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengidap HIV AIDS di Yogyakarta terus meningkat. Serangan virus mematikan ini kini menimpa  ibu rumah tangga dan anak di bawah empat tahun. Karena itu, Pemerintah DIY dalam hal ini Dinas Kesehatan DIY membuat kebijakan untuk menganjurkan ibu yang hamil untuk mau dites HIV.

''Selama 2014 ini sudah ada  1.362 ibu hamil dan yang diketahui positif HIV dan AIDS ada 14 ibu hamil,''kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie, Rabu (3/7).

Para ibu hamil yang dites tersebut selama ini memeriksakan kesehatannya di Puskesmas. Ibu-ibu hamil yang setelah dites diketahui positif HIV dan AIDS lalu dirujuk ke Program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) di RSUP Dr Sardjito. ''Namun dari 14 ibu hamil yang diketahui positif HIV dan AIDS belum semuanya mau dirujuk ke PPIA di RSUP Dr Sardjito. Karena itu mereka akan terus didekati agar bisa mengakses PPIA,''ujarnya.

Menurut Daryanto, kasus HIV dan AIDS di DIY terus meningkat dan belum ada kelambatan epidemiologi. Sampai akhir 2013 kasus HIV dan AIDS di DIY sebanyak 2442 kasus, sedangkan selama 2014 ini kasus HIV dan AIDS sudah mencapai 2588 kasus dengan perincian sebanyak 1.504 kasus HIV dan 1.084 kasus AIDS.

Berdasarkan kelompok usia , usia 1-4 tahun sudah mencapai 56 anak yang terkena HIV dan AIDS. ''Ini termasuk tinggi dan menunjukkan penularannya dari ibu  ke anak,''kata dia. Selanjutnya apabila dilihat dari golongan usia, kelompok usia produktif terbanyaki yakni usia 20-29 tahun sebanyak  890 kasus dan usia 30-39 sebanyak 829 kasus .

Untuk upaya penyebaran HIV dan AIDS  terutama dari ibu ke anak maka bagi ibu hamil dianjurkan untuk tes HIV dan AIDS.  Di DIY ada sekitar 30 tempat pelayanan kesehatan yang bisa tes HIV dan AIDS. Bagi yang memeriksakan HIV dan AIDS tidak ditarik biaya, tetapi hanya ditarik uang pendaftaran/retribusi.

Bagi yang sudah diketahui mengidap HIV dan AIDS bisa mengakses obat ARV (Anti Retroviral) yang disediakan di sembilan rumah sakit di DIY yakni lima RSUD ditambah RSUP Dr Sardjito, RS Panti Rapih, RS Bethesda dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Untuk penyediaan obat HIV dan AIDS  sampai saat ini selain dari Global Fund juga ada dari APBD DIY sebesar Rp 2 miliar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement