REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terhitung mulau tahun ajaran 2014-2015, Akademi Bina Sarana Informatika (BSI) menerapkan sistem layanan administrasi berbasis online. Dengan penerapan ini tak ada lagi layanan administrasi yang dilakukan secara manual di dalam kampus.
Layanan ini menurut Direktur BSI Naba Aji Notosaputro termasuk permintaan cuti, pengisian KRS, e-learning hingga ujian online. Dengan sistem online, semua keperluan mahasiswa terhadap kampus langsung terintegrasi.
"Dengan pelayanan full online, mahasiswa tidak lagi berhubungan dengan kampus. Ketemu di kampus untuk belajar saja," ujar Naba, baru-baru ini.
Naba melanjutkan, sistem ini sejatinya sudah dijalankan dalam beberapa tahun belakangan. Hanya saja penerapannya dilakukan bertahap. Dibutuhkan edukasi dan pengenalan sistem kepada mahasiswa.
"Kita mulai dari e-learning. Setiap semester kita coba satu mata kuliah yang di online-kan, pelan-pelan," katanya.
Naba mengungkapkan kendala terberat yang dihadapi dalam penerapan sistem online adalah faktor infrastruktur. Diakuinya tidak semua mahasiswanya memiliki akses internet. Kendala lainnya adalah tingkat kemandirian mahasiswa. Penerapan sistem online membuat mahasiswa enggan mencari materi pelajaran tambahan.
"Padahal kalau online dosen hanya jadi tutor. Keaktifan mahasiswa masih kurang, kurang memperkaya materi," katanya.
"Sambil jalan kita evaluasi agar mahasiswa lebih nyaman," tambahnya.