REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat kesehatan Gaza mengungkapkan Mesir akan membuka perbatasan Rafah yang menghubungkan Mesir ke Jalur Gaza.
Perbatasan mulai dibuka pada Sabtu untuk menerima korban luka-luka dan mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza seperti dilansir Daily News Egypt, Sabtu (12/7).
Hingga Sabtu pagi Departemen Kesehatan Gaza melalui juru bicaranya, Ashraf Al-Qaedra, merilis daftar nama dan usia 121 korban meninggal dan lebih dari 900 orang terluka akibat serangan yang dilakukan Israel selama empat hari.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestian mengungkapkan pada Kamis, Mesir sempat membuka perbatasan Rafah dan menerima 11 pasien. Tetapi pada Jumat penyebarangan ditutuo tanpa alasan yang jelas.
Sabtu pagi Angkatan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan rentetan roket akan ditembakkan dari Gaza ke Israel. IDF mengatakan ada sebanyak 1.160 total serangan yang ditargetkan sejak awal dan Hamas sudah menembakkan hampir 700 roket dalam empat hari terakhir.
IDF mengklaim ada sekitar 10.000 roket di Jalur Gaza termasuk rudal jarak jauh yang bisa mencapai 100 atau 200 kilometer. IDF mengungkapkan Hamas sudah memimpin Jalur Gaza sejak tahun 2007 dan memiliki 6.000 roket.