REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pengguna Facebook di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Pakistan sibuk memuliakan Hitler dikaitkan dengan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Hal itu karena pada zamannya dahulu, Hitler pernah membantai orang-orang Yahudi dan akan membunuh mereka semua jika ia memenangkan Perang Dunia II.
Tentu saja kita semua tidak lupa bahwa Holocaust Hitler adalah alasan utama orang-orang Yahudi tercabut dari Eropa dan dipaksa untuk meninggalkan Tanah Air mereka yang sudah mereka tempati ratusan tahun lamanya. Kita tentu tak mudah lupa bahwa Hitler juga telah membunuh 11 juta manusia, dimana enam juta di antaranya adalah orang-orang Yahudi.
Dilansir dari The Expres Tribune, Selasa (15/7), ideologi Nazi tidak hadir untuk melindungi kepentingan Islam atau Palestina ditahun 1940-an. Ideologi Nazi adalah menginginkan Arya menjadi satu-satunya kaum yang tersisa di dunia dan membangun kemurnian ras. Itu berarti Nazi akan membunuh seluruh ras yang bukan Arya, termasuk Rusia, Tiongkok, Afrika, orang cacat fisik dan mental, Turki, Mongol, homoseksual, dan komunis. Semuanya adalah masuk konsentrasi Nazi pada waktu itu.
Dilansir dari Al-Jazeera, rasanya kurang manusiawi jika kita tidak merasakan kesedihan juga untuk seluruh korban-korban Hitler tersebut, sama halnya dengan kita menaruh simpati dan bela sungkawa untuk para mujahid yang meninggal di Gaza. Rasanya kurang apik jika banyak pihak memuliakan Hitler. Ini juga bertentangan dengan hati nurani Islam di wajah dunia.
Jumlah korban tewas akibat operasi militer Israel di Gaza, Palestina telah menembus angka 173 orang. Israel tampaknya tidak bertujuan untuk menghancurkan Kelompok Hamas yang mereka anggap teroris, melainkan juga menarget rakyat sipil. Bahkan, salah satu serangan udara Israel menghantam sebuah LSM yang bekerja untuk merawat para pasien cacat di Palestina menewaskan tiga pasien dan perawat.
Israel bahkan mengabaikan imbauan internasional yang meminta mereka menghentikan serangan. Di level politik, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Francois Hollande, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah membuat pernyataan dukungan yang tetap gagal membatalkan operasi militer Israel.
Venezuela dan Skotlandia bahkan menjadi dua negara pertama yang mengutuk aksi Israel di Tepi Barat ini secara terbuka. Organisasi internasional seperti Liga Arab dan PBB juga diabaikan. Krisis di Gaza telah membuat gelombang emosional masyarakat Muslim seluruh dunia.
Beberapa negara mayoritas muslim telah mengirimkan bantuan ke Gaza, termasuk Indonesia. Malaysia mengirimkan 40 dokter sebagai bantuan medis untuk mengobati 920 orang terluka. Uni Emirat Arab menjanjikan 100 dirham untuk Gaza, sedangkan Mesir membantu sebagian rakyat Palestina untuk mengungsi ke Mesir. Jadi, menyukai Nazi tidak akan meringankan penderitaan Palestina. Mari berbuat lebih nyata untuk Gaza!