REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia Ivan Riansa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar terus netral dan Independen dalam mengawal perhitungan suara pilpres 2014.
Hal tersebut dibuktikan dengan diluncurkannya petisi online melalui laman Change.org sejak Ahad, (13/7) dengan slogan 'Hentikan Segala Bentuk Klaim Kemenangan dalam Pilpres dan Dukung KPU Tetap Independen'.
"Publik harus didorong untuk mendukung KPU. Karena KPU adalah lembaga resmi yang telah diamanatkan oleh Undang-undang untuk menyampaikan hasil pilpres, bukan lembaga survei. Di saat seperti ini, kalau bukan kita yang mendukung hasil real count KPU siapa lagi? katanya kepada wartawan, Rabu, (16/7).
Menurut Ivan, bentuk dukungan mahasiswa UI tidak datang begitu saja, melainkan harus memenuhi dua syarat. Pertama, KPU harus profesional, dan kedua, tetap menjaga netralitas dalam pilpres 2014.
"Dukungan KPU ini bersyarat. Syaratnya adalah KPU harus tetap profesional dan menjaga independesinya dalam proses rekapitulasi suara ini," katanya.
Dia mengungkap, bentuk petisi itu diluncurkan lantaran didasarkan pada semakin gencarnya pasangan capres dan cawapres peserta pemilu 2014 yang mengklaim kemenangan usai hari pencoblosan pada 9 Juli lalu.
"Kami menyayangkan deklarasi kemenangan para capres, hal tersebut membuat masyarakat menjadi bingung," ujar Ivan. "Karena itu, saya meminta kepada dua pasangan capres dan cawapres segera menghentikan tindakan saling klaim kemenangan."