REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekhawatiran akan masuknya mahasiswa asal Indonesia di Suriah ke dalam gerakan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) terbantah.
Mantan Presiden Mahasiswa Indonesia di Suriah, Habibullah Akbar, menyatakan kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Dia meyakinkan para mahasiswa tidak ada yang menjadi bagian dari gerakan tersebut.
Alumni Universitas Damaskus ini menyatakan mahasiswa Indonesia tidak tertarik untuk bergabung mendukung gerakan ISIS. "Mahasiswa Indonesia aman dari gerakan seperti itu," ujar Habibullah kepada Republika Online, Rabu (16/7).
Dia menyatakan mahasiswa Indonesia yang belajar di Suriah enggan menyibukkan diri dengan gerakan seperti itu. Namun, dia mengakui ada sebagian orang yang sengaja masuk ke Suriah untuk mendukung gerakan tersebut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebelumnya menyatakan di Indonesia terdapat beberapa warga negara yang sengaja berangkat ke Irak dan Suriah untuk mendukung gerakan ISIS.
Keberangkatan tersebut dirasa menghawatirkan sebab berpotensi melahirkan gerakan terorisme saat kembali ke Indonesia.