Kamis 17 Jul 2014 09:11 WIB

Perbatasan Rafah Dibuka Beberapa Hari

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Chairul Akhmad
Ambulans mengangkut korban luka dari Gaza melewati perbatasan Rafah.
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Ambulans mengangkut korban luka dari Gaza melewati perbatasan Rafah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Otoritas Mesir memutuskan untuk membuka perbatasan Rafah dengan mengizinkan menggunakan dua arah untuk masuk dan keluar dari Gaza. Seperti yang dilansir Mi'raj News Agency (MINA), rencananya perbatasan ini akan dibuka hingga Kamis, namun ada kemungkinan masih dibuka hingga Jumat. 

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang sumber di Rafah yang tidak bersedia menyebutkan namanya kepada Mi'raj News Agency (MINA). Ia mengatakan, dibukanya perbatasan Rafah diperuntukkan untuk orang Gaza serta iringan orang-orang asing yang mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Selain itu, Rafah juga akan dibuka untuk para korban luka akibat serangan Israel yang akan berobat keluar Gaza. Menurut pantauan wartawan MINA di Gaza. Pada Rabu (16/7), banyak warga Gaza yang terluka akan dirawat dirumah sakit di luar Gaza, seperti ke Mesir, Jordania, maupun negara lainnya.

Perbatasan Rafah merupakan satu-satunya jalan warga Gaza yang akan keluar dari Gaza. Namun, tak jarang permasalahan kerap terjadi di perbatasan itu, yang mana otoritas Mesir memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap orang yang akan keluar maupun masuk Gaza.

Hal itu dikarenakan kondisi Mesir yang masih belum stabil dan seiring dengan memburuknya keamanan di Sinar, Mesir bagian utara.

Pada hari yang sama pula, Rabu (16/7) Israel kembali menyerang sebuah mobil di daerah Bany Suhaila, timur Khan Younis bagian selatan Gaza. Dalam mobil tersebut terdapat sembilan orang penumpang, yang terdiri atas empat orang laki-laki, termasuk satu rang anak berusia 10 tahun dan wanita berusia 27 tahun yang sedang mengandung serta seorang wanita yang sudah lanjut usia. Sedangkan, lima orang lainya luka-luka dan dibawa kerumah sakit.

Sudah sepekan lebih Israel terus membombardir Palestina, yang hingga kini telah menewaskan 205 warga dan sudah melukai 1.530 lebih warga Palestina yang tak bersalah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement