REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Jumlah korban tewas akibat terjangan topan Rammasun di Filipina mencapai 60 orang. Jumlah itu disampaikan pihak berwenang Jumat (18/7).
The Hindu, melaporkan Jumat (18/7), setelah Rammasun, Filipina diperkirakan bakal diterjang badai lain. Badan cuaca setempat mengatakan badai tropis Matmo sedang bergerak dari timur menuju Filipina. Badai in akan membawa hujan intensitas sedang hingga tinggi. Kecepatan angin mencapai 65 kilometer perjam dan hembusan keras hingga 80 kilometer perjam.
Rammasun memaksa lebih dari 500 ribu warga mengungsi. Suplai listrik telah diperbaiki di ibukota Manila. Namun, lebih dari 1,5 juta warga di selatan Manila dan kawasan Bicol masih mengalami krisis listrik
Sebagian besar kematian disebabkan pohon tumbang, bangunan ambruk dan sapuan puing-puing yang kecepatan anginnya mencapai 185 kilometer perjam. Badan Manajemen Risiko Bencana Nasional menambahkan korban lain tewas karena tenggelam, tersengat listrik dan serangan jantung.
Kerusakan di bidang pertanian dan infrastruktur diperkirakan sedikitnya 84 juta dolar AS. Rammasun menghantam di saat Filipina masih berjuang untuk pulih dari topan super Haiyan yang menewaskan 6.200 orang dan empat juta warga mengungsi November lalu.