REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY-- Tembakan Israel di Gaza, Jumat, menewaskan seorang wanita hamil dan seorang propagandis senior Jihad Islam, membuat korban tewas Palestina seluruhnya menjadi 808 orang, kata Juru Bicara Layanan Darurat, Ashraf al-Qudra.
Dia mengatakan, serangan udara pada satu rumah di kota Gaza tengah, Deir al Balah, menewaskan seorang wanita 26 dan lainnya berusia 23 dan sedang hamil, ketika Israel menekan dengan serangan 18 hari dengan alasan untuk membasmi penembakan roket dari Gaza. Bayi itu diselamatkan, katanya.
Serangan lain menewaskan seorang propagandis senior Jihad Islam, Salah Hasanein, dan anak-anaknya berumur 12 dan 15 tahun di kota selatan Rafah, kata Qudra. Jihad Islam mengkonfirmasi kematian itu, menggambarkan Hasanein sebagai "Media perang resmi.".
Dua orang lainnya terluka dalam penembakan sebelumnya di kota selatan Khan Yunis, meninggal karena luka-luka mereka, kata Qudra, sehingga jumlah warga Gaza yang tewas dalam kampanye Israel menjadi 808 orang. Dia mengatakan, hampir 100 warga Palestina tewas pada Kamis saja, salah satu hari paling berdarah dari konflik ini.
Proyektil-proyektil yang ditembakkan ke Israel telah menewaskan tiga warga sipil -dua orang Israel dan seorang pekerja migran Thailand- dan pertempuran di dan sekitar Gaza telah menewaskan 32 tentara Israel.
Ini adalah konflik paling berdarah di wilayah Palestina yang terkepung sejak operasi militer Israel 2009 di sana. LSM menyebut jumlah korban sipil Palestina sekitar 80 persen dari total korban, termasuk sejumlah besar perempuan dan anak-anak.