Jumat 01 Aug 2014 17:27 WIB

Pengamat Zionis: Israel Telah Kalah Perang di Gaza

Rep: c64/ Red: Joko Sadewo
Pasukan Israel
Foto: EPA/Atef Safadi
Pasukan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang pengamat Zionis Israel mengatakan pemenang perang kali ini adalah Hamas. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ben Caspit pengamat militer Zionis Israel, seperti yang dilansir Middle East Monitor (MEMO), Kamis (31/7).

Ia berkata, gerakan perlawanan Palestina berbasis Islam Hamas telah memenangkan babak pertempuran melawan militer Zionis yang menggempur Gaza lebih dari tiga pekan itu. "Harus diakui bahwa Hamas telah memenangkan babak peperangan yang tengah berlangsung, saat ini. Meskipun penghancuran terowongan terus dilakukan oleh tentara Israel," ujar Caspit.

Untuk memperkuat pendapatnya, Ia juga berkata kepada surat kabar Israel Ma'ariv. Yang mana ia mempertanyakan bagaimana mungkin para pejuang Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap militer Hamas dapat menyusup ke titik pemantauan militer Zionis Israel 'Nahal Oz' dan menewaskan para tentara Israel.

"Padahal sebelumnya terowongan telah ditemukan dan dihancurkan tentara Israel," katanya.

Ia bahkan mengkritik para pemimpin Zionis Israel dan mengatakan, situasi akan berbeda apabila ada kepemimpinan yang nyata, kuat serta ketat  untuk pemerintah Zionis. "Tetapi, pemerintahan saat ini tidak memiliki semua hal itu."

Ia pun beranggapan bahwa pemerintah Israel saat ini harus mendapt dukungan dari masyarakat internasional.

Selain itu, konferensi pers yang diadakan oleh Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon, yang mana mereka mengumumkan perluasan wilayah perang. "Hal itu hanya membuat pemimpim al-Qassam Muhammad Al-Dhaif tertawa dan memberinya dalih untuk terus menargetkan pasukan Zionis Israel," kata pengamat itu.

Data terakhir menunjukkan sekitar 70 ribu tentara Israel mengepung Gaza, sekitar 40 ribu rudal artileri dan tank diluncurkan dari perbatasan, dan sekitar 4.000 serangan udara serta sekitar 2.000 serangan dari arah laut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement