REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sejak menjadi pemimpin Negara Islam, yang kini dikenal sebagai ISIS, nama Abu Bakar Al-Baghdadi semakin dikenal. Ia dianggap mampu membangun serta membangkitkan kembali organisasi yang berantakan karena kebangkitan kesukuan Sunni yang menolaknya,.
Dilansir BBC, Al Baghdadi lebih dikenal saat memimpin ISIS dibandingkan dengan usaha pertama Negara Islam untuk berkuasa dalam sepuluh tahun terakhir. Meski masih menggunakan kekerasan. Hanya saja, belum bisa dipastikan kelangsungannya dalam jangka panjang.
Aaron Y Zelin, dari Washington Institute for Near East Policy, mengatakan keberhasilan ISIS sebagian dikarenakan mereka menggabungkan penerapan hukum keras dengan layanan sosial.
Ditambah juga strategi pemberian umpan. Jika dicermati, Negara Islam menargetkan wilayah di sepanjang Sungai Efrat dan Tigris di samping daerah yang memiliki minyak di Irak dan Suriah.
Pun, Baghdadi menyadari monopoli atas energi dan peningkatan kekuatan militer akan memudahkan penghimpunan kekuatan. Hanya saja tak bisa diramalkan secara persis nasib Negara Islam di masa mendatang, tapi Baghdadi jelas membuat organisasinya menjadi lebih dikenal dunia.