REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan pemerintah harus meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat untuk menangkal pengaruh 'Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)' di Indonesia.
"Peran keluarga sebagai benteng untuk menjaga anak-anak Indonesia agar tidak terpengaruh dan terlibat ISIS menjadi sangat penting," tutur Khofifah saat dihubungi Republika, Senin (4/8).
Menurut Khofifah, ISIS itu sangat bahaya karena mereka mengajak melawan pemerintahan yang sah di Irak dan Suriah.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan pengikut-pengikut ISIS di negara lainnya akan melakukan hal yang sama, yakni melawan pemerintahnya masing-masing.
Jaringan ISIS di Indonesia, lanjut Khofifah, telah menyebar di beberapa kota. Pada Maret lalu, ada demo FPI di bundaran HI. Di tengah massa sudah ada bendera ISIS berkibar.
Gerakan ISIS bersifat radikal, bahkan bisa menjadi kelompok teroris baru di Indonesia. Pemimpin ormas-ormas Islam, papar Khofifah, harus segera memagari anggotanya agar tidak terpengaruh ISIS.
Hal yang sangat penting, ungkap Khofifah, pemerintah RI harus segera melakukan langkah aktif dan strategis untuk menghentikan penyebarluasan pengaruh ISIS karena sangat membahayakan NKRI.