REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kebiadaban Israel sepertinya berlaku bagi siapa dan apa saja yang berpijak di Gaza. Bahkan, korban yang sudah meninggal dunia pun tak bisa mendapatkan tempat peristirahatan terakhirnya, seperti yang dilansir Aljazeera, Senin (4/8).
Seorang wanita paruh baya bernama Umm Mohammed Abu Sada harus merelakan selembar kain jilbabnya untuk menutupi jenazah yang ada diantara reruntuhan didaerah tempatnya berdiam.
Ia harus melakukannya guna menutupi jenazah dan bau jenazah itu
yang hingga saat itu belum dievakuasi oleh tim medis.
"Hal ini sangat memprihatinkan, hal yang sangat mengerikan melihat tubuh-tubuh manusia ini terlempar ke jalan-jalan, karen rudal-rudal Israel menghantam semua yang ada di Gaza,".
Ia berkata, kini sudah tidak ada tempat lagi untuk mencari perlindungan. Dimana dan kapan pun terus dihantui kebrutalan Zionis Israel yang tanpa pandang buluh menghantam apa saja bahkan siapa saja.
Banyak dari jenazah tersebut tidak dikuburkan karena sudah tidak memiliki sanak saudaranya, karena mereka pun meninggal dunia karena serangan Zionis, kecuali yang memiliki sanak saudara yang masih hidup.
Tak hanya itu, bahkan selama serangan Israel terhadap Gaza, Zionis telah menyerang 16 pemakaman umum. Banyak korban yang meninggal dunia rumah sakit di Gaza pun kewalahan memindahkan mereka ke ruang mayat, bahkan beberapa rumah sakit di Gaza sudah tidak mampu lagi menampung jenazah karena sudah menumpuk.