Selasa 05 Aug 2014 17:40 WIB

Transaksi Tunai BI Meningkat Selama Ramadhan

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)
Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uang tunai yang keluar dari Bank Indonesia (BI) selama Ramadhan dan menjelang lebaran 2014 meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan mencapai 20,9 persen year on year (yoy).

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, uang yang ditarik dari BI hingga 25 Juli mencapai Rp 124,8 persen, meningkat 20,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. BI mencatat uang tunai yang ditarik dari BI tahun lalu mencapai Rp 103,2 triliun.

Peter mengatakan, peningkatan transaksi tunai bersifat musiman setiap Hari Raya Lebaran. "Nanti juga pas Natal akan naik juga walaupun tidak sebesar lebaran," ujar Peter, Selasa (5/8).

Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah penarikan tunai yang dilakukan oleh perbankan. "Penukaran langsung oleh masyarakat kecil (jumlahnya)," ujar Peter.

Sementara itu, BI tidak memiliki data penarikan dari ATM selama Ramadhan. "Itu tak ada. Nanti muncul di laporan bulanan bank, tapi bulanan jadi tak spesifik karena Lebaran," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement