REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kresna, mengatakan pemerintahan yang dipimpinnya tidak kecolongan terkait dengan kegiatan jaringan Islamic of Irak and Syria (ISIS) yang dikabarkan masuk wilayah itu.
"Kami sama sekali tidak kecolongan, sebab pertemuan jamaah yang digelar 20 Juli lalu di sebuah masjid di Kecamatan Dau itu, bukan kegiatan yang ada kaitannya dengan ISIS, apalagi sampai ada pembaiatan jamaah," katanya di Malang, Rabu (6/8).
Bupati Malang bersama institusi terkait, yakni Polres, Kodim 0818, Ketua MUI Kabupaten Malang, Sekda Kabupaten Malang, sejumlah perwira di lingkungan Polres Malang, serta jamaah pimpinan Romli alias Ramlan, Selasa (5/8) malam, menggelar rapat koordinasi tertutup terkait dengan perkembangan jaringan ISIS di Aula Tohjoyo Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Ia mengatakan pertemuan jamaah di satu masjid di Desa Sempu, Kecamatan Dau itu, sama sekali tidak berkaitan dengan ISIS, bahkan menyeruaknya keberadaan jaringan ISIS di Kabupaten Malang melalui media sebagai hal yang tidak benar.
Pertemuan pada 20 Juli 2014 di satu masjid di Kecamatan Dau yang disebut diikuti oleh sekitar 500 orang dan mendeklarasikan diri sebagai jamaah ISIS itu, tidak benar. Pada 20 Juli lalu, hanya pertemuan biasa dan yang hadir pun bukan 500 orang, bahkan kurang dari 50 orang, dan itu pun tidak laki-laki semua, ada jamaah perempuannya.
Ia mengakui kolasi pertemuan memang di masjid biru (disebut masjid biru karena bercat biru dan bangunannya belum jadi) yang berada di Kecamatan Dau, namun pertemuan itu sama sekali tidak berkaitan dengan kegiatan, apalagi baiat ISIS.
Mengenai jamaah yang hadir apakah warga setempat atau dari daerah lain, Rendra mengaku tidak tahu asalnya. Mereka hadir karena mendapatkan undangan melalui sosial media. Menyinggung hasil rapat koordinasi, Rendra menyatakan ISIS tidak boleh ada, apalagi tumbuh dan berkembang di Kabupaten Malang.
"Dari hasil rakor tadi malam, muspida dan seluruh peserta yang hadir menarik satu kesimpulan, yakni ISIS merupakan faham terlarang karena bertentangan dengan tujuan dasar NKRI," katanya.
Senada dengan Rendra, Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta juga memastikan tidak ada pembaiatan faham ISIS di satu masjid di Kecamatan Dau. "Pertemuan beberapa waktu lalu itu hanya pertemuan jamaah saja dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan ISIS," katanya.
Dalam sepekan terakhir ini, banyak dibicarakan warga, bahkan sudah dilaporkan kepada Bupati Malang Rendra Kresna, adanya kegiatan jamaah di satu masjid yang belum jadi di Desa Sempu, Kabupaten Malang yang diduga berkaitan dengan jaringan ISIS.