REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Pasokan solar untuk Pembangkil Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai menipis menyusul tidak adanya pasokan sejak aktivitas pelayaran terganggu tingginya gelombang laut di perairan Jepara.
"Hingga kini aliran listrik dari PLTD memang masih dinikmati masyarakat. Akan tetapi, jika tidak ada pasokan tentunya tidak akan bertahan lama," kata Camat Karimunjawa, Muh. Tahsin, di Jepara, Rabu (6/8).
Untuk stok bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, katanya, sangat terbatas, sedangkan premium sudah habis. Kondisi tersebut, kata dia, tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat karena alat transportasinya membutuhkan BBM.
Informasinya, kata dia, hari ini (6/8) akan ada pasokan BBM, terutama solar karena sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan PLTD. "Jika benar ada pasokan solar, tentunya diprioritaskan untuk PLTD karena sangat dibutuhkan masyarakat untuk penerangan pada malam hari nanti," ujarnya.
Terkait dengan ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat, katanya, masih tersedia cukup karena beras di gudang tersedia sekitar 4 ton.
Sementara alokasi BBM jenis solar yang diterima Karimunjawa selama sebulan sekitar 158.400 liter dan premium diperkirakan mencapai 60.000-an liter lebih. Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Karimunjawa mencapai belasan ribu jiwa yang tersebar di lima kepulauan.