REPUBLIKA.CO.ID, PALU-- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mewaspadai masuknya organisasi Negara Islam Irak dan Suriah di wilayahnya karena diduga gerakan tersebut telah masuk ke Kabupaten Poso. Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Ari Dono Sukmanto di Palu, Rabu, mengaku belum mendapat laporan resmi terkait bergabungnya sejumlah anggota kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso yang bergabung dengan ISIS.
Saat ini aparat kepolisian terus memburu kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso yang dipimpin oleh Santoso. Kelompok radikal tersebut saat ini bersembunyi di hutan belantara di Kabupaten Poso dengan medan yang susah dijangkau.
Kelompok sipil bersenjata itu diduga kuat merupakan pelaku serangkaian kasus penembakan kepada warga sipil dan polisi yang ada di Kabupaten Poso beberapa waktu terakhir. Saat ini Polda Sulawesi Tengah terus mewaspadai keterkaitan antara ISIS dengan gerombolan sipil bersenjata di Kabupaten Poso.
ISIS mulai merebak di Indonesia ketika video berisi ajakan untuk bergabung ke organisasi itu beredar di internet beberapa pekan terakhir. Identitas pria yang ada di video tersebut juga sudah diidentifikasi oleh Mabes Polri, dan diduga orangnya berada di luar negeri.
Kapolda Ari Dono juga meminta warga untuk waspada terhadap ajakan orang tak dikenal untuk bergabung ke organisasi tertentu. Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat berada di Palu menegaskan ISIS bertentangan dengan ajaran agama Islam karena melakukan kekerasan dan tindakan menyimpang.
Dia juga mengakui ada sejumlah warga Indonesia yang telah bergabung ke ISIS. Dia mengatakan ISIS juga bertentangan dengan norma masyarakat serta bisa mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia.