REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Beberapa personel Batalyon Artileri Medan (Armed), Cianjur mengeroyok anggota Brigade Polisi (Brimob) Cianjur. Panglima TNI Jenderal Moeldoko menilai, perkelahian tersebut sebagai bentuk kenakalan prajuritnya. Karena itu, ia meminta maaf kalau memang ada anggota TNI yang bersalah dalam kejadian itu.
"Dari sekian ratus ribu personel, ada prajurit yang nakal. Saya lebih baik minta maaf," kata Moeldoko ketika berkunjung ke rumah musisi Iwan Fals di Depok, Jawa Barat pada Sabtu (9/8).
Moeldoko menyatakan, sudah memerintahkan jajarannya untuk mengusut perkelahian tersebut. Kalau memang hasil pemeriksaan nantinya menunjukkan ada oknum TNI yang bersalah, ia akan bertanggung jawab. Pasalnya, selaku pimpinan, ia akan mengambil alih kesalahan prajurit di lapangan.
"Tapi kalau prajurit saya tak salah, saya tak mau disalahkan. Saya akan bela prajurit saya," kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.
Kasus di Cianjur bermula ketika oknum Armed TNI dan Brimob terlibat perselisihan di Cianjur pada Kamis (7/8). Seorang anggota Brimob, Asep Dedi diserang lantaran sempat adu mulut dengan seorang anggota TNI Yon Armed. Gara-gara kejadian itu, anggota Brimob tersebut harus dirawat intensif di RS Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat, untuk menjalani perawatan akibat luka yhttp://cms.republika.co.id/news/createang dideritanya.