REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga Indonesia diminta menunda perjalanan ke empat negara yang terjangkit ebola.
"Namun ini bukan travel warning, melainkan imbauan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu (nonesential travel) ke negara Guyana, Sierra Leone Liberia dan Nigeria," kata Wamen Kesehatan, Ali Ghufron Mukti kepada Republika, Ahad malam (10/8).
Nonesential travel juga telah dikeluarkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat pada awal Awal Agustus lalu.
Menurut dia, pemerintah Arab Saudi sudah menunda visa dari negara terjangkit Ebola untuk menunaikan ibadah haji.
Ghufron mengatakan akan dilakukan rapat koordinasi dengan menko kesra terkait wabah ebola, hari ini, Senin (11/8). Kementerian kesehatan akan mengomunikasikan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan seluruh Indonesia untuk melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap ebola.
Para jamaah juga diharapkan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat. Serta lebih banyak istirahat, menghindari kerumunan orang dan selalu menggunakan masker.
Tahun ini petugas kesehatan haji dan jemaah haj Indonesia diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dua penyakit. Yaitu MERS-CoV yang sekarang kasusnya sudah menurun dan ebola yang oleh WHO dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Sampai ini WHO sudah tiga kali mengeluarkan PHEIC. Yaitu pada 2009 terhadap flu burung dan 2014 terhadap wild polio virus dan ebola.