Selasa 12 Aug 2014 11:11 WIB

Pemuda Banten Deklarasi Tolak ISIS

Rep: C80/ Red: M Akbar
Logo ISIS
Logo ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Forum Organisasi Kepemudaan (FOK) se-Banten melakukan deklarasi menolak gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Deklarasi ini disampaikan dalam diskusi publik pemuda menentang eksistensi gerakan radikal di Indonesia yang digelar di Hotel Narita, Kota Tangerang, Senin (11/8).

Dalam deklarasi tersebut para anggota organisasi kepemudaan (OKP) dan mahasiswa menyerukan untuk mendukung turut serta mendukung dan membantu langkah pemerintah menghalau paham dan ideologi ISIS dari Indonesia.

Muhammad Fakhruddin, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Banten, mengatakan langkah-langkah taktis strategis yang akan dilakukan FOK se-Banten yakni mensosialisasikan bahaya ideologi dan paham ISIS bagi NKRI kepada seluruh anggota dan jaringannya, para pemuda, pelajar dan mahasiswa.

"Selain itu juga sosialisasi kepada masyarakat secara umum melalui pengajian-pengajian, majelis ta'lim, mesjid dan paguyuban yang ada," katanya.

Pihaknya juga akan membantu aparat keamanan dalam menanggulangi penyebaran dengan memberikan informasi terhadap berbagai aktivitas mencurigakan di tengah-tengah masyarakat.

"Bekerja sama dengan para tokoh agama, ulama dan toko masyarakat dalam memberikan pencerahan," jelas Fakhruddin.

Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Badawi, mengatakan gerakan, ideologi, dan paham ISIS bertentangan secara frontal dengan Pancasila, UUD 1945, prinsip kebhinnekaan, dan mengancam keberadaan NKRI.

"Dengan demikian, eksistensi ISIS harus ditiadakan," katanya.

Badawi menambahkan, seharusnya diterapkan adalah bagimana komunitas muslim bisa hidup berdampingan dengan komunitas agama lain, seperti zaman Nabi Muhammad SAW. "Begitu juga di Indonesia, kita tidak kenal mayoritas minoritas. Kita semua satu," katanya.

Kota Tangerang sendiri menurut Badawi tidak rawan dimasuki gerakan ISIS, seperti di Tangerang Selatan. Meski demikian, dia menghimbau agar masyarakat tetap waspada.

"Masyarakat perlu laporkan gerakan yang ilegal, penolakan itu harua mulai dibangkitkan dari kalangan pemuda," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement