Selasa 12 Aug 2014 15:08 WIB

Terapi Musik dalam Peradaban Islam (3-habis)

Para ilmuwan di era Turki Utsmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam.
Foto: Hurriyetdailynews.com/ca
Para ilmuwan di era Turki Utsmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam.

Oleh: Heri Ruslan

Para ahli terapi musik di zaman Turki Utsmani meyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu  dipengaruhi oleh ragam musik tertentu.

“Para ahli musik di era Turki Utsmani menyatakan, makam (tipe melodi) tertentu memiliki kegunaan pengobatan tertentu juga,” papar Prof Nil Sari.

Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Utsmani. Sebanyak 12 di antaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tertentu atau perasaan tertentu.

Pada era kejayaan Kesultanan Turki Utsmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti pengobatan kesehatan mental, perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang, yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran, dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia, dan bisa pula memacu intelegensia.

Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Utsmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam. Musik dapat berfungsi meningkatkan mood dan emosi secara keseluruhan.

Uniknya, para ilmuwan pada era Turki Utsmani sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyakit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni dapat mengobati demam. Sedangkan, jenis musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis.

Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia.

Malah, masyarakat Amerika Serikat (AS) baru mengenal terapi musik sekitar 1944. Pada saat itu, Michigan State University membuka program sarjana terapi musik. Sejak 1998, di Amerika telah berdiri The American Music Therapy Association (AMTA).

Organisasi ini merupakan gabungan dari National Association for Music Therapy (NAMT, berdiri pada 1950) dan the American Association for Music Therapy (AAMT, berdiri 1971).

Terapi musik merupakan salah satu kontribusi peradaban Islam dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Pada era modern ini, musik tetap menjadi salah satu alat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Terapi musik menjadi salah satu bukti pencapaian para ilmuwan Muslim pada era keemasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement