REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 200 Baha'i dieksekusi sejak revolusi Islam 1979 di Iran. Kabarnya, ratusan lainnya disiksa atau dipenjara.
Tak hanya itu, situs Baha'i internasional juga melaporkan, puluhan ribu pengikut Baha'i kehilangan pekerjaan, pendidikan, serta akses terhadap hak-hak lainnya. Mereka menjelaskan hal itu dikarenakan kepercayaan mereka yang berbeda dengan mayoritas warga Iran.
Mereka juga mengungkapkan sejak 2005, lebih dari 710 Baha'i telah ditangkap, dan yang ditahan semakin banyak. Daftar tahanan meliputi tujuh anggota mantan kelompok kepemimpinan Baha'i Iran. Pada 2010, tujuh orang dihukum dengan 20 tahun penjara. Menurut Baha'i, penganiayaan Baha'i di Iran memang sering terjadi.
Pemimpin Iran sendiri, Ayatollah Khoimenei menganggap Bahai sebagai ajaran sesat. Penganut Baha'i, merasa penindasan yang mereka rasakan terjadi hingga ke liang kubur, karena beberapa kali kuburan Baha'i dirusak pemerintah Iran.
Meski begitu, seperti dilansir dari BBC, Jumat (8/8), sekitar 350 ribu warga Iran menganut agama Baha'i. Mereka sudah siap menanggung segala resikonya.