REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna menilai, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bisa bangga dengan sikap Joko Widodo (Jokowi). Karena capres terpilih itu lebih mengedepankan loyalitas kepada rakyat.
Sebab saat ini Jokowi sudah berposisi sebagai presiden terpilih yang harus mengedepankan loyalitas kepada negara, bukan partainya. "Megawati harus mendukung apa pun keputusan Jokowi," katanya, Selasa (12/8).
Sebelumnya, Jokowi menyatakan, menteri kabinet yang tak boleh memegang jabatan pengurus di struktur partai. Ini dianggap menutup spekulasi tentang kemungkinannya mengambil alih jabatan Ketua Umum PDI Perjuangan.
Sebab jika Jokowi menjadi ketua umum, maka hal itu akan kontradiktif dengan kebijakannya yang melarang menteri menjabat sebagai pengurus partai.
"Jokowi menegaskan dia tidak akan mengambil alih PDIP karena tentunya sangat kontradiktif ketika menterinya tidak boleh menjadi pejabat di struktural partai, tapi dia sendiri menjadi ketua umum," kata Budyatna.
Guru besar ilmu politik Universitas Indonesia itu menilai Jokowi sebagai figur yang menyadari betul bahwa saat ini rakyat tengah alergi terhadap partai politik. Rakyat bosan dengan cerita elite partai menjadikan kementerian sebagai mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) kegiatan politik.
Rakyat juga jenuh dengan cerita orang-orang partai bermasalah di kementerian. "Sikapnya ini menggambarkan betapa Jokowi mendahulukan keinginan rakyat yang selama ini tidak pernah didengarkan," ujar Budyatna.