Jumat 15 Aug 2014 10:06 WIB

344 Bayi Lahir di Pengungsian Gaza

Rep: c66/ Red: Esthi Maharani
Bayi Palestina terluka akibat terkena ledakan ranjau. (ilustrasi)
Foto: www.infopalestina.com
Bayi Palestina terluka akibat terkena ledakan ranjau. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 344 bayi Palestina telah lahir di pengungsian PBB di Jalur Gaza. Hal ini dikatakan oleh Badan Pengungsi PBB (UNRWA), Kamis (14/8).

Bayi-bayi yang baru dilahirkan itu, kini telah memulai kehidupannya sebagai pengungsi di tengah-tengah kehancuran Gaza. Banyak orang tua yang kesulitan untuk menemukan pakaian yang layak serta berbagai kebutuhan penting bagi bayi-bayi mereka.

Salah satu dari wanita yang melahirkan saat pertempuran di Gaza, mengatakan bayi perempuannya lahir di dunia hanya beberapa jam sebelum rumahnya terkena bom Israel. Ibu dari keluarga Abu Adwan ini mengatakan, saat hendak melahirkan ia langsung dibawa ke sekolah yang menjadi tempat pengungsian warga Gaza.

"Saat itu saya ketakutan, bayi ini akan segera lahir namun suasana masih sangat mencekam akibat pertempuran. Saya langsung dibawa ke pengungsian terdekat," ujar ibu tersebut, dilansir //Maan News//, Kamis (12/8).

Ibu tersebut menambahkan, fasilitas kesehatan yang ada di tempat pengungsian masih sangat minim. Hal ini terutama untuk mereka yang akan melahirkan dan bagi kebersihan bayi para ibu tersebut.

Namun, kelahiran bayi-bayi ini tetap disambut gembira oleh para ibu dan banyak warga Palestina. Setelah kelahiran bayi-bayi ini, banyak warga yang datang mengunjungi tempat pengungsian. Mereka datang untuk mendoakan bayi-bayi tersebut, sekaligus sebagai rasa syukur atas kelahiran generasi baru Palestina itu dengan selamat.

Hampir dua ribu warga Palestina tewas. Selain itu 10 ribu lebih lainnya terluka. Hingga saat ini, jumlah korban tewas diperkirakan dapat bertambah. Hal ini karena belum seluruh korban terevakuasi, terutama di dalam reruntuhan bangunan yang terkena serangan Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement