REPUBLIKA.CO.ID, CAPETOWN— Kejahatan Kemanusiaan yang dilakukan Israel kepada rakyat Gaza, Palestina menuai kecaman dari tanah Afrika Selatan (Afsel). Di mata rakyat Afsel, sikap Israel tak ubahnya melakukan tindakan aphartheid yang berisi penindasan kepada kaum minoritas.
Dikutip portal berita Afsel upi.com, jutaan warga Afsel merasa memiliki ikatan senasib dengan rakyat Palestina. Hal tersebut berdasarkan pada pernyataan legendaris dari mendiang Nelson Mandela di tahun 1997; ‘Kemerdekaan kita (Afsel dari aphartheid) tidak lengkap tanpa kemerdekaan Palestina’.
“Bagi banyak warga Afsel konflik ini terasa sangat pribadi. Seluruh agama dan ras di Afsel banyak terhubung dengan Palestina. Afsel melihat konflik di sana bak sebuah gambaran dari perjuangan mereka sendiri melawan apartheid dulu,” ujar penulis kenamaan Afsel Heidi-Jane Esakov dikutip Sabtu (16/8).
Meski demikian, para tokoh yahudi di Afsel meminta agar warga di negara ini tidak lantas membenci mereka atas apa yang pemerintahan Israel lakukan. Seorang wakil kepala sekolah yahudi di Afsel, Joshua Broomberg mengatakan, sejatinya yahudi di Afsel tidak akan mendukung segala macam bentuk kekerasan, termasuk dengan apa yang dilakukan Israel.
“Maka itu penting untuk menunjukkan perlawanan kita terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di sana,” kata dia.