REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mencatat sedikitnya 190 orang saat ini telah tertular virus HIV/AIDS di kota Ternate. Angka ini meningkat signifikan dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 148 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabesi mengatakan di Ternate, Sabtu, trend peningkatan penyebaran virus mematikan tersebut, ditemukan berkat kerja keras petugas lapangan yang saat ini, gencar melakukan identifikasi maupun sosialisasi baik di sekolah maupun di lingkungan kelurahan.
"Data terkahir yang dimiliki Dinkes, ada sekitar 20 penderita baru yang ditemukan sejak bulan Maret hingga Juni 2014," kata Nurbaity.
Penyebaran HIV/AIDS kata dia, tidak hanya menjangkiti kalangan resiko tinggi, namun sudah mulai menular pada ibu rumah tangga, bahkan ada mahasiswa dan seorang pelajar SMA.
?Namun lagi-lagi, untuk mengidentifikasi penderita lainnya, kita terkendala dengan regulasi HAM, sebab kita tidak bisa memaksa orang untuk melakukan pemeriksaan,? tukasnya.
Dia menambahkan, penderita HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dimana jika ada 100 penderita maka akan ada 1000 penderita lainnya, sebab penyebaran virus ini, lebih banyak melalui jarum suntik dan perilaku seks bebas.
"Kalau dulu, penyebarannya lebih banyak akibat jarum suntik, namun saat ini, prilaku seks bebas juga menjadi faktor utama tingginya penderita HIV/AIDS di Ternate," ujarnya.
Untuk menanggulangi persoalan tersebut, pihak Dinkes, kata Nurbaity sedang gencar melakukan sosialisasi untuk para pelajar, dengan harapan, para pelajar yang nantinya dijadikan duta HIV/AIDS ini, bisa menyampaikan kepada rekan-rekannya, soal bahaya virus HIV/AIDS.
"Kita juga melakukan sosialisasi di kelurahan-kelurahan yang bersedia melakukan sosilisasi, artinya, kelurahan tersebut telah siap untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.
Untuk menekan tingginya angka penderita HIV/AIDS, sejumlah elemen terus mendukung pemkot setempat dalam mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS, terutama bagi remaja yang masih di bangku sekolah dan mahasiswa.
Ketua Yayasan Rorano Asghar Saleh misalnya, ketika dikonfirmasi menyatakan, dalam rangka meminimalisir tingkat penyebaran virus mematikan HIV/AIDS di kota Ternate, pihaknya intensif melaksanakan pelatihan dan sosialisasi pencegahan resiko penularan HIV/AIDS bagi siswa SMA di Ternate.
Dalam kegiatan itu, Yayasan Rorano juga menggandeng elemen kepemudaan, karena kedua institusi ini memiliki program yang sama dalam mengantisipasi meningkatkan penderita HIV/AIDS di daerah ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika