Ahad 17 Aug 2014 03:00 WIB

Inilah Ancaman Hamas untuk Israel

Rep: c78/ Red: M Akbar
Osama Hamdan
Foto: www.facebook.com
Osama Hamdan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemimpin Hamas Luar Negeri, Osama Hamdan, menyatakan penawaran yang dibuat oleh delegasi Palestina di Kairo tidak memenuhi aspirasi rakyat.

Pernyataannya itu meningkatkan keraguan akan kemungkinan upaya mencapai gencatan senjata atas dampak pertemuan maraton antara Palestina dan Israel yang dimediasi oleh Mesir sebagai tuan rumah.

''Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau menghadapi perang yang panjang,'' kata Hamdan dalam akun Facebook miliknya yang dirilis oleh Reuters, Sabtu (16/8) waktu setempat.

Sebelumnya Israel dan Palestina direncanakan untuk menyepakati memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama lima hari di Gaza pada Rabu dan akan diteruskan dengan negosiasi tidak langsung pada kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata berakhir pada Senin.

Namun kedua belah pihak tidak memenuhi pertemuan tatap muka di Kairo. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang merusak.

Sementara Hamas menuntut Israel agar mengangkat blokade terhadap Gaza serta mengurangi pembatasan gerakan terhadap 1,8 juta penduduk wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagaimana dikutip dari televisi Al-Aqsa Hamas pekan lalu.

Berdasarkan data PBB, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 425 ribu dari 1,8 juta penduduk Gaza terlantar akibat perang.

Perang juga menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina dan 67 warga Israel. Kebanyakan warga Palestina yang meninggal adalah warga sipil dan sebaian kecil merupakan petugas rumah sakit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement