REPUBLIKA.CO.ID, ALQOSH, IRAK – Tentara Amerika Serikat (AS) kini sedang menggempur para militan ISIS di Irak Utara lewat serangan udara. Sementara itu, Pasukan Kurdi Ahad (17/8) kemarin berkonsentrasi untuk merebut kembali Bendungan Mosul.
Seperti dilansir New York Times, Komando Sentral AS menyatakan serangan AS berhasil melumpuhkan 10 kendaraan bersenjata, tujuh humvee, dua kendaraan lapis baja dan satu pos pemeriksaan milik gerilyawan ISIS di Irak dan Suriah. Dalam dua hari terakhir, pasukan AS telah melakukan 30 kali serangan udara di Irak. Serangan itu banyak ditujukan ke sekitar bendungan yang dikuasai para militan setelah bertempur dengan pasukan Kurdi selama 10 hari.
Dewan Keamanan Nasional di Washington, Ahad lalu mengatakan, perintah pemboman ini diberikan oleh Presiden Obama untuk membantu pasukan Irak merebut dan menguasai kembali Bendungan Mosul. Obama juga secara resmi menginformasikan kepada Kongres bahwa ia mengizinkan serangan udara Amerika di Irak, sejalan dengan Resolusi Kekuatan Perang.
Ahad malam lalu, pejabat pemerintah Kurdi mengatakan meskipun bendungan tersebut telah direbut kembali, pertempuran di sekitar bendungan terbesar Irak masih terus berlanjut. “Kami belum menguasai keseluruhan bendungan,” kata juru bicara Massoud Barzani (Presiden Kurdi Irak), Fuad Hussein) di televisi.