Selasa 19 Aug 2014 17:02 WIB

Menguak Tabir Ya'juj dan Ma'juj (1)

Kawasan di pedalaman Rusia ini ditengarai pernah ditempati Ya'juj dan Ma'juj.
Foto: Wnd.com/ca
Kawasan di pedalaman Rusia ini ditengarai pernah ditempati Ya'juj dan Ma'juj.

Oleh: Harun Husein

Ya’juj dan Ma’juj terhubung dengan sebuah kota dan sebuah kaum.

“…Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu….” (QS an-Nahl: 89).

Siapakah Ya’juj dan Ma’juj yang dibendung Dzulqarnain dengan tembok besi? Apakah tembok itu sudah runtuh dan Ya’juj dan Ma’juj sudah terlepas ke dunia? Kalau benar sudah dilepaskan, siapa dan di mana mereka? Pertanyaan-pertanyaan tersebut, masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

Topik ini memang masih sulit diurai, karena belum ada yang menemukan bukti-bukti arkeologis tembok Dzulqarnain. Sehingga, di mana lokasi tembok dibangun, tetap saja masih menjadi perdebatan. Alhasil, siapa Ya’juj dan Ma’juj atau Gog dan Magog, juga masih sulit diidentifikasi secara pasti.

Bahkan, ada yang menganggap Ya’juj dan Ma’juj masih terkurung di kedalaman bumi, dan mereka baru akan keluar menjelang kiamat. Ada pula yang berspekulasi bahwa Ya’juj dan Ma’juj sesungguhnya terkurung dalam tembok gaib, seolah tembok Dzulqarnain tak pernah eksis di atas bumi.

Selain itu, siapa Ya’juj dan Ma’juj, alam pikiran sebagian orang masih pula diselimuti dugaan-dugaan berbau fantasi. Bahwa mereka adalah monster-monster bertubuh besar, bertaring layaknya drakula, bertelinga panjang, dan lain sebagainya. Pendeknya, mereka bukan manusia, tapi makluk jejadian.

Dua sumber utama

Di tengah spekulasi yang tak kunjung selesai dikunyah-kunyah, itu, ahli asketologi Islam, Syekh Imran N Hosein, tampil memberi penjelasan yang argumentatif. Dia mengajak kembali melihat persoalan pelik tersebut berpedoman pada dua sumber utama dalam Islam, yaitu Alquran dan al-Hadis.

“Alquran adalah kitab yang menjelaskan segala sesuatu,” kata Imran, mengutip surah an-Nahl ayat (89), dalam bukunya An Islamic View of Gog and Magog in the Modern World.

Imran menegaskan Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa keturunan Nabi Adam. Bukan makhluk jadi-jadian seperti monster, jin, dan lain-lain. Itu didasar kannya pada hadis Nabi yang berbunyi: “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj adalah dari keturunan Adam.” (Kanzul Ummal, hadis nomor 2158).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement