Rabu 20 Aug 2014 07:49 WIB

Beredar Video ISIS Tentang Pemancungan Wartawan AS

Rep: C87/ Red: Taufik Rachman
Gerilyawan ISIS di Irak.
Foto: Reuters
Gerilyawan ISIS di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD - ISIS telah merilis video yang menunjukkan pemenggalan wartawan AS, James Foley (41), yang hilang di Suriah dua tahun lalu. Foley merupakan kontributor video kantor berita AFP untuk perusahaan media Global Post.

Seperti dilansir Aljazeera, Selasa (19/8), video berjudul Pesan kepada Amerika tersebut diposting di media sosial pada Selasa.  Video tersebut sebagai tindakan balas dendam atas serangan udara AS terhadap kelompok pejuang di Irak.

Foley diculik pada 22 November 2012 oleh orang bersenjata tak dikenal. "Kami telah melihat video pembunuhan warga AS James Foley oleh ISIL. Komunitas intelejen bekerja secepat mungkin untuk menetukan keasliannya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, Rabu.

"Jika asli, kami akan terkejut oleh pembunuhan brutal seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-temannya. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut jika sudah didapatkan," imbuhnya.

Sebuah akun twitter dibuat keluarga Foley untuk menemukan Foley.  ISIS juga mengklaim video yang melibatkan wartawan AS lain, Steven Sofloff. ISIS mengatakan hidup Sofloff bergantung pada langkah berikutnya Presiden AS Barack Obama.

ISIS memiliki pasukan lebih dari 50.000 pejuang di Suriah. Bulan lalu, ISIS merekrut 6.000 pejuang baru.

Direktur Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, mengatakan perekrutan kelompok ISIS semakin ditekan lebih cepat setiap bulan.

Menurut Abdel Rahman, pejuang baru di Suriah melibatkan lebih dari 1.000 pejuang asing dari Chechnya, Cina, Eropa, dan negara-negara Arab. Sebagian besar dari mereka telah memasuki wilayah Suriah dan Turki.

ISIS atau ISIL tumbuh dari perang pimpinan AS di Irak dan memasuki perang sipil di Suriah tahun lalu. Kelompok ini awalnya bekerjasama dengan beberapa oposisi bersenjata di Suriah. Namun, pelanggaran terhadap pemberontak dan warga sipil memicu reaksi yang dimulai pada Januari 2014.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement