REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Media Inggris melaporkan bahwa militan ISIS yang mengekseskusi wartawan AS diduga berasal dari Inggris. Hal tersebut terlihat dari aksen pada saat militan tersebut menyampaikan pesan yang disebarkan dalam video yang berjudul A Message To America.
Seperti dilansir dari Al Arabiya, disebutkan bahwa pembunuh wartawan AS tersebut berbicara dengan aksen Inggris London atau selatan. Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengakui aksen Inggris si pembunuh tersebut.
Lembaga Intelijen Inggris berusaha untuk mengidentifikasi identitas pria tersebut setelah mendeteksi aksen Inggris-nya.
Ia mengatakan aksen Pembunuh tersebut menjadi ancaman langsung bagi keamannan Inggris.
Sebelum mengeksekusi wartawan AS, Pria bertopeng tersebut memperingatkan Obama bahwa setiap upaya untuk mengingkari hak-hak Muslim untuk hidup dengan aman di bawah Khilafah Islam akan mengakibatkan pertumpahan darah.