REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Irak berjanji membebaskan seorang dari menteri pertahanan mantan presiden Saddam Hussein dari penjara, kata wakil perdana menteri, yang akan melepaskan jabatanya, dalam pernyataan yang disiarkan pada Jumat.
Dalam wawancara dengan surat kabar "Asharq al-Awsat", Wakil Perdana Menteri Saleh Mutlaq tidak mengatakan alasan janji membebaskan Sultan Hashem, yang dihukum mati, dan pemimpin militer serta politik Sunni itu diumumkan.
Masalah itu berkaitan dengan usaha menenangkan masyarakat suku kecil Sunni Irak, yang disisihkan pemerintah Perdana Menteri Nuri al-Maliki, yang akan melepaskan jabatan. Pengabaian itu menyebabkan kelompok Sunni bersenjata mendukung gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).