Rabu 13 Sep 2017 01:47 WIB

Komunitas Warna-Warni Indonesia Kagumi Wisata Banyuwangi

Red: Hazliansyah
Pulau Tabuhan merupakan pulau tidak berpenghuni seluas lima hektare di Banyuwangi, Jawa Timur. Pulau tersebut memiliki daya tarik wisata yang menawarkan keindahan pantai dan laut yang masih alami.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pulau Tabuhan merupakan pulau tidak berpenghuni seluas lima hektare di Banyuwangi, Jawa Timur. Pulau tersebut memiliki daya tarik wisata yang menawarkan keindahan pantai dan laut yang masih alami.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam Yayasan Warna Warni Indonesia menyatakan kekagumannya pada pesona objek wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebanyak 50 orang dari yayasan yang dipimpin oleh Krisnina Maharani Akbar Tandjung itu mengunjungi sejumlah objek wisata di Banyuwangi sejak Sabtu (9/9), antara lain ke Desa Kemiren yang merupakan komunitas asli orang Banyuwangi atau Using.

"Desa Kemiren itu eksotis, bagus banget. Saya pikir itulah kearifan lokal. Ini yang harus kita jaga di tengah arus besar budaya global, jadi kita tetap harus memiliki tradisi kita sendiri, ada kekhasan tersendiri," ujar Krisnina di Banyuwangi, Selasa.

Di Banyuwangi, Nina dan rombongan juga melihat langsung proses pengolahan biji kopi khas warga Kemiren dan langsung bisa menikmati kelezatan kopi dari kabupaten paling timur Pulau Jawa itu.

"Di sana ada pengetahuan tentang kopi, belum lagi beragam tradisinya. Desa Kemiren itu bagi saya adalah cerita yang luar biasa," ujar Nina.

Istri politikus senior dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung ini menilai bahwa pembangunan kebudayaan di Banyuwangi sudah berjalan. Hal itu terlihat dari kekhasan masing-masing wilayahnya bisa terekspos dengan baik.

"Saya dukung Pak Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) yang terus berupaya menjaga dengan menampilkan tradisi daerahnya ke setiap wisatawan. Kekhasan kampungnya di sini keluar semua. Dan yang bagus, masyarakat di Banyuwangi juga turut antusias. Banyak perubahan yang terjadi di sini," ucap Nina.

Selain Desa Kemiren, di Banyuwangi, Nina dan rombongan juga mengunjungi sejumlah tempat wisata, di antaranya di Pantai Pulau Merah.

Yayasan Warna-warni Indonesia adalah lembaga nirlaba yang berfokus pada upaya peningkatan apresiasi terhadap pluralisme, tradisi, wisata, kebudayaan, dan sejarah bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement