Kamis 23 Jun 2022 09:56 WIB

Kasus Covid-19 Kembali Naik, Animo Masyarakat Terhadap Vaksin Booster Kurang

"Kita ingin melakukan booster, mencari pesertanya saja kesulitan," kata Jokowi.

Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan menunjukan tabung berisi vaksin Covid-19 di Polsek Jagakarsa, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Hingga Selasa (21/6/2022), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga di seluruh Indonesia yang berjumlah 49.135.677 orang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menunjukan tabung berisi vaksin Covid-19 di Polsek Jagakarsa, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Hingga Selasa (21/6/2022), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga di seluruh Indonesia yang berjumlah 49.135.677 orang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Fauziah Mursid, Dessy Suciati Saputri, Antara

Jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia pada Rabu (22/6/2022) tercatat hampir menembus angka 2.000 atau tepatnya bertambah 1.985 kasus positif. Angka itu menunjukkan konsistensi meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Tanah Air yang selalu berada di kisaran 1.000 kasus per hari selama sepekan terakhir.

Baca Juga

Kabar baiknya, meskipun kasus positif Covid-19 kembali mengalami kenaikan, jumlah kematian akibat penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini tetap melandai. Kemarin tercatat 'hanya' dua kasus meninggal dunia yang dilaporkan Satgas Penanganan Covid-19.

Tren peningkatan kasus Covid-19 saat ini yang diyakini akibat penyebaran subvarian Omicron, membuat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi kembali mengingatkan bahwa pandemi masih belum selesai.

“Kami meminta kerja sama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan,” kata Adib.

PB IDI melalui Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI terkait pencegahan Covid dan penyakit menular lainnya membuat rekomendasi terkait meningkatnya kasus beberapa hari ini. Dalam rekomendasinya, masyarakat diminta tetap menggunakan masker di ruang terbuka dan di ruang tertutup.

PB IDI juga meminta agar kegiatan tracing dan testing serta pemberian vaksinasi termasuk booster terus ditingkatkan. Kemudian kepada para pemangku kebijakan seperti gubernur dan bupati diimbau untuk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster.

"Cakupan vaksinasi anak juga perlu ditingkatkan terutama menjelang PTM 100 persen di tahun ajaran baru," kata Adib.

Kemudian, aturan PCR negatif untuk pelaku perjalanan juga harus kembali diberlakukan. PB IDI juga mengingatkan, agar jangan pernah bosan dalam melakukan edukasi masif dan terus-menerus tentang upaya pencegahan karena pandemi belum berakhir, mengingat masyarakat sudah jenuh dengan pandemi.

"Tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan lengah walaupun bila nanti kasus menurun," tegasnya.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengingatkan agar masyarakat kembali memperketat kedisiplinannya menjalankan protokol kesehatan. Wiku mengatakan, di tengah tren kenaikan kasus ini sangat penting untuk bisa melindungi diri sendiri dan orang lain dengan terus mengenakan masker dan mencuci tangan dengan rutin.

“Ingat, masing-masing individu dapat berkontribusi dalam menekan kasus Covid-19 di Indonesia dimulai dari diri sendiri,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu, kemarin.

Baca juga : Regulator Izinkan Vaksinasi Covid bagi Balita, Berapa Banyak Orangtua Berminat?

Satgas juga meminta pemerintah daerah untuk kembali memastikan tempat testing tersedia dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Tak hanya itu, penanganan kasus atau perawatan terhadap pasien harus kembali dikuatkan.

“Dengan adanya peningkatan angka kematian pada minggu terakhir, perlindungan kepada kelompok yang rentan juga perlu ditingkatkan,” jelasnya.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَاِذَا جَاۤءَ الْخَوْفُ رَاَيْتَهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ تَدُوْرُ اَعْيُنُهُمْ كَالَّذِيْ يُغْشٰى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۚ فَاِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوْكُمْ بِاَلْسِنَةٍ حِدَادٍ اَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَمْ يُؤْمِنُوْا فَاَحْبَطَ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا
mereka kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement