REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menyampaikan dirinya melihat serangkaian manuver berbahaya untuk merusak kredibilitas dan legitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu yang mandiri. Indikasinya, mengembuskan kabar bohong soal tujuh kontainer yang berisi kertas suara tercoblos.
Kemudian, Ace mengatakan, juga adanya serangan putusan KPU soal debat yang dianggap berpihak pada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. "Serangan itu bertujuan merusak kredibilitas KPU sebagai lembaga independen. Dengan tujuan akhirnya semua putusan KPU dianggap partisan. Ini menjadi pintu masuk untuk mendelegitimasi pemilu," ujar politikus Partai Golkar dalam pesan singkatnya, Selasa (8/1).
Ace menilai manuver ini sangat berbahaya bagi demokrasi. Untuk mencapai tujuan politik dilakukan dengan menghalalkan segala cara. Mulai dari pembodohan politik dengan melakukan sandiwara dan menebar kebohongan serta narasi-narasi negatif tentang KPU dan Pemilu.
Menurut Ace, hal ini seperti yang sering disampaikan presiden Joko Widodo, pemilu adalah pesta demokrasi yang harusnya diisi dengan politik kegembiraan, politik akal sehat, politik gagasan. "Bukan politik menghacurkan secara membabi buta," tutup Ace Hasan.