REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sekitar 4.000 umat muslim yang tergabung dalam Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) Solo Raya melakukan deklarasi dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di GOR Sritex Arena, Solo, Sabtu (9/2). Deklarasi JKSN untuk Pemenangan Jokowi-Maruf tersebut dihadiri oleh Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, serta ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo.
Ketua panitia acara sekaligus Sekretaris JKSN, Muhammad Andika, mengatakan, acara deklarasi tersebut dihadiri sekitar 4.000 peserta. Ribuan peserta tersebut terdiri atas para kiai dan santri, serta sejumlah tokoh.
"Ini menunjukkan komitmen kami sebagai pencinta Bapak Joko Widodo dan juga pecinta Bapak Kiai Ma'ruf Amin kami deklarasikan JKSN Solo Raya bahwa kami optimistis berikrar bersama-sama membangun jaringan Solo Raya dimulai pada hari ini kami deklarasikan di sini," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara tersebut.
Andika menegaskan, JKSN bukan untuk kepentingan Pilpres, tetapi untuk membangun konsolidasi umat Ahlussunah wal Jamaah untuk menyikapi problematika bangsa. "Artinya tidak hanya hajat Pilpres tapi juga keutuhan negara," jelasnya.
Ketua JKSN Jawa Tengah, Agus Sofyan Hadi, mengatakan deklarasi tersebut merupakan yang ketujuh kalinya di Jawa Tengah. Dia mengingatkan, perjuangan JKSN tidak berhenti saat deklarasi. Setelah deklarasi JKSN Solo Raya akan menindaklanjuti dengan pembentukan pengurusan kabupaten se-Solo Raya, dilanjutkan tingkat kecamatan sampai ranting untuk memenangkan pasangan Jokowi Maruf.
"Sekarang ini bukan saatnya lagi untuk menimbang atau memilih yang mana, kita sudah yakin pikihan kita 01," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah hanya memberikan beberapa patah kata. Dia memberikan semangat kepada para peserta dalam mendukung pasangan Jokowi-Maruf. Dia juga menggarisbawahi terkait prestasi pemerintahan Jokowi. Khofifah mengaku sudah pernah berkunjung ke Freeport dan Blok Rokan.
"Kalau dulu dikuasai asing. Kemudian disebut Pak Jokowi antek asing. Faktanya adalah sebaliknya, aset-aset yang dikuasai asing oleh Pak Jokowi dikembalikan ke pangkuan ibu pertiwi," terang Khofifah.