Senin 08 Apr 2019 15:52 WIB

Dua dari Tujuh Bendungan di Kupang Telah Rampung Dibangun

Air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolanda
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melanjutkan rangkaian kampanye terbuka di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/4).
Foto: dok. TKN
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo melanjutkan rangkaian kampanye terbuka di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengunjungi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam masa kampanye terbuka menjelang Pemilu 2019. Di dalam orasi politiknya, ia mengatakan saat ini telah membangun infrastruktur bendungan yang sangat dibutuhkan di NTT. 

Pemerintah Indonesia membangun tujuh bendungan di NTT. Namun, Jokowi mengatakan saat ini baru dua bendungan yang selesai dibangun. Bendungan yang sudah selesai bernama Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot. 

Baca Juga

"Itu artinya pembangunan pembangunan infrastruktur jalan, kemudian perbatasan, bendungan yang dari dulu sangat dibutuhkan oleh NTT, air. Sudah kita kerjakan tujuh bendungan yang sudah selesai misalnya raknamo dan rotiklot. Nanti yang lain segera akan saya resmikan," kata dia, usai memberikan orasi politik di Kupang, Senin (8/4). 

Air, kata Jokowi, merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT. Dengan air, semua masyarakat bisa bercocok tanam apapun dengan mudah. "Bisa menanam jagung, singkong, bisa nanam padi karena sawahnya memerlukan air," kata dia lagi. 

Saat ini, lima bendungan masih dalam tahap pembangunan. Belum selesainya beberapa bendungan ini, kata Jokowi disebabkan ukurannya yang luas. Selain itu, pembangunan dimulai dari Bendungan Raknamo dan Rotiklot sehingga keduanya selesai dibangun terlebih dahulu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement