REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan akan bersilaturahim dengan ratusan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam kunjungannya ke Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/4). Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) DPP Partai Gerindra, Bambang Kristiono di Mataram, Senin (8/4), mengatakan kunjungan Sandi ke Pulau Lombok, dipastikan akan semakin memperkuat dukungan masyarakat NTB untuk kemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Jadi sebelum Sandiaga berbagi pengalaman entrepreneur pada milenial di Lombok City Center (LCC) dalam acara bertajuk Lombok Young Entrepreneur Summit (YES) 2019. Sandiaga juga diagendakan bakal menggelar silaturahim dengan ratusan tokoh multietnis di NTB di Gerung, Lombok Barat," ujarnya.
Ia mengatakan, pemindahan pertemuan Sandiaga dari LCC ke Ujung Landasan, Lombok Barat karena ada tiga pertimbangan. Yakni, keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Menurut Bambang, sangat tidak mungkin para tokoh agama akan disandingkan para generasi milenial. "Saya ingin para tokoh agama itu ditempatkan pada posisi dan faktanya. Pikiran saya keselamatan, kenyamanan, dan keamanan orang tua kita adalah jadi pertaruhannya, sehingga tidak layak jika disamakan antara pertemuan tokoh dengan generasi milenial di satu tempat yang sama," ujarnya.
Bambang yang juga adalah Caleg DPR RI dari Partai Gerindra dengan Nomor Urut 1 untuk Dapil NTB 2 (Pulau Lombok) ini menjelaskan, pertemuan dengan para tokoh multietnis itu adalah upaya Sandiaga untuk mempererat tali silaturahm dan kekerabatan. Di mana langkah itu adalah upaya Sandiaga Uno berkeinginan untuk membuang sekat akibat panasnya eskalasi pilpres akhir-akhir ini.
Oleh karena itu, tokoh agama yang diundang itu tidak hanya pendukung Prabowo-Sandi namun juga dari pendukung paslon lainnya. "Pilihan politk kita boleh beda, tapi jangan sampai pecah persaudaraan gara-gara pilihan politik. Ingat kita ini satu bangsa dan warga NTB, sehingga tidak boleh ada perpecahan akibat pertarungan lima tahunan kali ini," jelas Bambang.