Senin 06 Dec 2021 15:34 WIB

Aisyiyah: Pemberdayaan Ekonomi Umat Harus Struktural

Sejak Muktamar ke-47 ekonomi kemudian menjadi pilar utama gerakan dakwah.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Gita Amanda
Pangan yang dipajang di pasar tradisional di Banda Aceh, (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pangan yang dipajang di pasar tradisional di Banda Aceh, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MUI dan Kongres Ekonomi Umat 2 menyelenggarakan Expo Virtual UMKM Halal 2021 yang dimulai Senin - Ahad 6-12 Desember 2021. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan diskusi webinar bersama Penanggung Jawab Expo Virtual UMKM 2021 Delmentia bersama Wakil Ketua bidang Ekonomi Aisyiyah Latifah Iskandar.

Dalam webinar ini Latifah membahas beberapa hal terutama terkait pemberdayaan ekonomi umat. Ada tiga alasan yang mendasari Aisyiyah bergerak dalam menghadapi masalah bangsa terutama dalam hal ekonomi.

Baca Juga

Pertama, kehidupan yang mahal, seperti sandang, pangan dan papan serta biaya pendidikan. Kedua, kemiskinan bertambah dengan munculnya pandemi Covid-19. Ketiga, pengangguran yang semakin meluas akibat dampak pandemi tersebut.

Aisyiyah kemudian berusaha mencari solusi dalam menangani masalah tersebut tidak secara parsial melainkan struktural. Apalagi sejak Muktamar ke-47 ekonomi kemudian menjadi pilar utama gerakan dakwah.

"Kalau jadi pilar akan berbeda dampaknya, karena dapat terus menyebar dari pusat,daerah, cabang hingga ranting sehingga dapat bergandengan tangan untuk saling menguatkan,"ujar dia dalam webinar pembukaan Expo Virtual UMKM 2021, Senin (6/12).

Namun Latifah menyayangkan gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia yang konsumtif. Karena hal itu tidak mudah bagi mereka mengembangkan ekonomi umat seperti memperbanyak produsen lokal.

Saat ini tidak sulit menemukan pasar modern bahkan hingga ke lingkup terkecil. Pasar tradisional agak sulit bersaing dengan mereka yang semakin merapat. Apalagi dengan label harga yang pasti dan bersaing.

Untuk itu Aisyiyah terus berusaha membuat berbagai program yang dapat meningkatkan keterampilan dan potensi warga sehingga tak kalah saing. Seperti visi gerakan Aisyiyah untuk membangun keluarga sakinah, maka program yang mereka kembangkan pun berangkat dari menguatkan ekonomi keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement