REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid Syiah di Baghdad, Senin (25/8). Pihak berwenang Irak mengatakan, sedikitnya sembilan orang tewas dalam serangan ini.
Pelaku diketahui meledakan bom melalui rompi peledak saat jamaah masjid tengah melakukan ibadah sholat dzuhur. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah milisi Syiah dituding membunuh sekitar 70 orang di sebuah masjid Sunni, di wilayah timur laut Baghdad.
Ketegangan etnis di Irak terus meningkat sejak kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan serangan besar-besaran pada Juni lalu. Hingga saat ini, ISIS telah merebut hampir seluruh di utara dan barat Irak.
Perdana Menteri Irak terpilih Haider Abadi mengatakan ia khawatir dengan adanya milisi Syiah yang dikrahkan oleh pendahulunya, Nuri Al Maliki untuk melumpuhkan ISIS. Haider telah ditunjuk sebagai perdna menteri baru Irak dan diharapkan dapat segera membentuk pemerintahan yang bersatu dan menghentikan konflik sektarian yang terlah lama terjadi di Irak.
Menurut Haider, milisi Syiah yang dikerahkan untuk melumpuhkan ISIS harus diawasi secara ketat dan tetap dalam kendali pasukan tentara pemerintah. Tanpa pengawasan ketat, berkeliarannya milisi Syiah menurut Haider dikhawatirkan dapat semkain meningkatkan ketegangan etnis dan terus membuat kondisi Irak tidak stabil.