Selasa 26 Aug 2014 19:45 WIB

Ahok akan Negosiasi Terkait Calon Pendampingnya

Rep: c63/ Red: Bilal Ramadhan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: antara
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hingga kini, belum jelas kandidat yang akan mendamping Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama jika diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Basuki pun beberapa kali mengutarakan kriteria kandidat yang diinginkannya, meski pada akhirnya kemudian diserahkan ke partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok pada Pemilihan Gubernur lalu.

Namun kendalanya, saat ini hubungan kedua partai ini tidak berlangsung baik. Ahok, sapaan akrab Basuki menuturkan dua partai bersikeras akan mengajukan dua nama wakil yang diusungnya. Persoalannya, kata Ahok, PDIP yang hendak mengajukan kedua nama tersebut.

"Masalahnya PDIP kan maunya dua-duanya dari mereka," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (26/8).

Namun, dikatakan Ahok jika ia boleh memilih, ia akan menegosiasikan ke kedua partai pengusung tersebut untuk nama yang akan mendampinginya tersebut. "Minimal surat katanya kita yang ajuin, ya itu nego-negolah nanti," ujar mantan Bupati Belitung tersebut.

Selain itu, Ahok mengungkapkan jika permasalahan kedua partai tak kunjung menemui kata sepakat, maka tidak ada pilihan lain untuk menentukan nama pendampingnya tersebut. Sehingga, kata dia, untuk sementara waktu dia akan menjabat sebagai Gubernur tanpa seorang wakil.

 

Ahok pun berujar, khawatir persoalan seperti tersebut terulang, ia pun berharap Rancangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah (RUU Pemilukada) segera disahkan DPR RI. Sebab, dalam draft RUU tersebut disebutkan jika ada satu orang terpilih, kemudian yang ia mengundurkan diri, maka wakilnya berhak memilih pendampingnya.

"Supaya enggak berantem lagi, ada rencana nanti Pemilukada enggak berpasangan lagi hanya satu orang, dan siapapun yang terpilih dia berhak memilih wakilnya, enggak keburu untuk DKI mungkin 2017, " kata Ahok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement