REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku sempat kaget dengan pembentukan tim transisi. Ia mengaku sebelumnya tidak mengetahui tim yang bermarkas di Rumah Transisi itu akan diumumkan secara terbuka.
"Ya tiba-tiba muncul, loh kok diumumkan," kata Muhaimin di kantor DPP PKB, Selasa (26/8). Karena setahu tokoh yang akrab dipanggil Cak Imin itu, tim transisi ini sifatnya informal dan tidak diresmikan secara terbuka.
Awal Agustus lalu, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meresmikan rumah transisi yang berada di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Tim transisi ini dipimpin Rini Mariani Soemarno yang menjabat sebagai kepala staf.
"Begitu diumumkan tidak ngasih tahu kita. Tapi setelah pengumuman itu Pak Jokowi telepon saya, menjelaskan. Tidak ada masalah," kata Cak Imin.
Sampai saat ini peran partai politik pengusung Jokowi belum tampak terlihat secara terbuka di Rumah Transisi. Mengenai hal ini, Cak Imin mengatakan, partainya sebenarnya terus melakukan komunikasi. Ia mengatakan, PKB menyampaikan konsep-konsep hasil diskusi internal pada tim transisi.
PKB saat ini juga tengah menggodok konsep yang akan dituangkan dalam Green Book. Cak Imin mengatakan, Green Book itu merupakan buku khusus yang menjadi panduan PKB di parlemen, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Ia menilai Green Book itu pun akan menjadi panduan partainya untuk menjaga APBN/APBD dan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Cak Imin mengatakan, PKB saat ini tengah menyusun draft Green Book tersebut. Nantinya, ia mengatakan, draft itu akan dibahas lebih lanjut dalam Muktamar partai yang berlangsung pada 31 Agustus-1 September mendatang.
Setelah rampung, ia mengatakan, Green Book itu akan diserahkan pada Jokowi. Pada Muktamar nanti, Jokowi dikabarkan akan hadir. "Datang ke Muktamar ini kan salah satunya untuk menampung pikiran-pikiran kita," kata dia.