Rabu 27 Aug 2014 16:32 WIB

Indra Piliang: Golkar Sedang Buntu

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, dan politikus senior Golkar Ginanjar Kartasasmita.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung, dan politikus senior Golkar Ginanjar Kartasasmita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tokoh pemuda yang dipecat Partai Golkar, Indra J Piliang berbicara mengenai Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Indra mengatakan saat ini Golkar seperti sedang mengalami kebuntuan politik.

"Golkar kini alami kebuntuan politik," kata Indra seperti dikutip dari akun twitter pribadinya, @IndraJPiliang, Rabu (27/8).

Dengan adanya kebuntuan politik tersebut, lanjutnya, ia menilai Munas Golkar menjadi kesempatan yang tepat untuk melakukan perubahan yang besar di internal partai. Munas Golkar juga dianggap momentum untuk mengelola perubahan Golkar ke arah yang lebih baik.

Kalau memang Partai Golkar mau jadi partai penyeimbang terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, ia meminta agar hal itu diputuskan dalam Munas Golkar IX. Menurutnya hal ini merupakan sarana penyelesaian konflik secara elegan dan konstitusional.

Selain itu, ia juga menganggap Munas Golkar akan lebih baik diselenggarakan pada tahun ini. Dengan memundurkan jadwal Munas ke 2015 atas dasar hukum yang lemah, tambahnya, Golkar justru akan bermasalah.

"Munas 2014 akan lebih baik daripada Munas 2015. Beban pemilu dan pilpres 2019 bisa dikurangi setahun. Luka-luka Munas bisa dijahit dengan cepat. Memberi waktu lagi sampai 2015 bagi kepengurusan DPP Partai Golkar tanpa ada forum resmi yang legal, sama saja dengan memberikan cheque (cek) kosong," tegas Indra yang pada Pilpres 2014 mendukung pasangan Jokowi-JK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement