REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pembinaan SMP Didik Suhardi mengatakan, hasil kerajinan yang dihasilkan anak-anak SMP Terbuka dalam Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) saat ini semakin bagus.
Bahkan penjualan kerajinan tahun ini jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ini merupakan salah satu tanda SMP Terbuka selain berkarya juga mampu memasarkan hasil karya-karyanya. Bahkan ada perusahaan yang datang berkunjung untuk melihat-lihat hasil produksi SMP Terbuka," kata Didik, Kamis, (28/8).
Dewan juri Lomojari, ujar Didik, sulit melakukan penilaian. Mereka perlu berusaha keras sebab hasil kerajinan peserta satu dengan yang lain beda tipis kualitasnya.
"Kualitasnya bagus-bagus. Sehingga sangat susah untuk menilai sebuah barang lebih baik dari pada yang lain," kata Didik.
Sebelumnya, Wamen Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, berbagai jenis keterampilan yang dilombakan dalam Lomojari antara lain kriya kayu dan anyaman. Kemudian kriya tekstil seperti batik, tenun tradisional, tata boga, dan tata busana dengan berbagai ragamnya.
"Lomba ini sengaja dilaksanakan untuk memotivasi anak-anak SMP Terbuka untuk semakin mengasah skill-nya di bidang keterampilan. Melalui Lomojari anak-anak SMP Terbuka bisa mengekpresikan kreativitasnya seperti membuat kerajinan batik, sendal, mau pun baju," kata Musliar.
Hal ini, kata dia, menunjukkan kalau kreativitas anak-anak bisa dikembangkan tidak hanya di pendidikan formal. Namun mereka juga bisa tetap kreatif walau belajar dari pendidikan nonformal.