Ahad 31 Aug 2014 03:45 WIB

Mukomuko Belum Mau Beri Nama Bandara

Bandara. Ilustrasi
Foto: Antara
Bandara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pemerintah Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang belum bersedia memberikan nama untuk bandar udara di daerah itu.

"Biarlah namanya bandara Mukomuko saja," kata Bupati Mukomuko, Ichwan Yunus, saat ditanya terkait nama untuk bandara, di Mukomuko, Sabtu (30/8).

Ia mengatakan, sampai sekarang belum ada nama yang sesuai untuk bandara di daerah itu, meskipun sudah ada pihak pihak yang mengusulkan nama nama untuk bandara di daerah itu.

Namun, menurut dia, nama yang diusulkan seperti nama orang yang merupakan sosok pejuang dari daerah itu, belum begitu dikenal dan menjadi pahlawan nasional. Menurut dia, memang ada beberapa nama pejuang dari daerah itu yang bagus dan diusulkan menjadi nama bandara oleh tokoh masyarakat dan tokoh adat di daerah itu, namun belum ada kesepakatan.

Selain nama tersebut bukan nama pahlawan nasional, kata dia, tidak semua masyarakat di daerah itu yang kenal dengan nama nama tersebut, hanya sebagian masyarakat saja seperti di Kecamatan Kota Mukomuko.

Ia mengatakan, menginginkan nama bandara itu seperti sosok nama Fatmawati yang sekarang menjadi nama bandara terbesar di Provinsi Bengkulu. Menurut dia, kalau sosok Fatmawati baru pantas untuk dijadikan nama bandara karena namanya dikenal tidak hanya di Bengkulu tetapi secara nasional.

Ia menerangkan, karena belum ada nama yang sesuai sehingga bandara di daerah itu belum diberikan nama sampai sekarang. Menurut dia, kalau sudah waktunya pasti ada saja nama yang sesuai untuk bandara di daerah itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement